be different be YOUnique

Tuesday 24 March 2020

Kepribadian Kucing


Kucing,

adalah hewan yang paling dekat dengan saya sejak saya masih kecil. Sedikit cerita tentang keluarga saya, khususnya Nenek dari Ibu saya. Beliau pecinta  kucing sampai saya dengar cerita dari Ibu saya. Ketika Nenek saya berangkat sekolah dan belum menyapa kucingnya, kucingnya datang menemui Nenek saya di sekolahan. How's cute it is...

Berawal dari Nenek saya, Ibu saya pun sejak kecil juga menjadi pecinta kucing. Sampai-sampai rumahnya menjadi rumah kucing yang beranak pinak. Keluarga kami cukup unik, keluarga besar Ibu saya dari Nenek-Anak-Cucu-Cicit pecinta kucing semua, dan topik bahasan yang tidak pernah dilewatkan ketika Lebaran pun adalah bagaimana kabar kucing dirumah.

Maka dari itu, kucing tidak lepas dari kehidupan saya yang bahkan menjadi bagian dari keluarga saya. Sedari kecil bersama kucing, saya menemukan karakter kucing yang berbeda-beda. Ada yang pemalu, ada yang penakut, ada yang kagetan (seriously kagetan kalo di colek langsung ngeloncat), ada yang manja, yang cuek juga ada dan lain sebagainya.

Berawal dari situ, saya penasaran tentang kepribadian dari kucing. Tidak hanya penasaran saja, tapi dengan mengetahuinya kita sebagai pemilik kucing yang baik bisa lebih memahami kucing ketika dalam kondisi senang, stres atau sakit. Dan pastinya dengan memahaminya kita juga bisa meningkatkan rasa kenyamanan kucing saat kita pelihara di rumah.

Kepribadian kucing, hampir sama dengan tipe kepribadian manusia. Pernah mendengar tentang Big Five Personality?

Big Five Personality adalah kepribadian secara global yang meliputi 5 level tinggi rendahnya suatu kepribadian. 5 kepribadian itu meliputi Opennes, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism atau yang biasa disingkat OCEAN.

Opennes adalah kepribadian yang condong untuk berfikir kreativ dan terbuka dengan hal-hal yang baru. Conscientiousness adalah kepribadian yang well organized dan pemikir secara detail. Extraversion sering kita dengar yah ini, sama halnya dengan Extrovert yang berkebalikan dengan Introvert. Yaitu seseorang yang energinya meningkat setelah melakukan banyak interaksi sosial. Agreeableness adalah kepribadian yang kooperativ dan prososial. Yang terakhir adalah Neuroticism yaitu ketidakstabilan emosi seseorang yang apabila seseorang dikatakan tinggi neuroticism nya, seseorang condong untuk mudah kecewa dan cemas.

Nah, lalu bagaimana korelasi antara Big Five personality dengan kepribadian Kucing?
Ada tipe yang sama maupun tidak. Menurut penelitian yang penulis baca, kepribadian kucing meliputi Neuroticism, Extraversion, Agreeableness, Dominance, dan Impulsiveness. Sedikit banyak sama dengan manusia dengan penjabaran yang hampir sama pula.

Kucing dengan kepribadian Neuroticism yang tinggi cenderung untuk tidak merasa aman, mudah untuk cemas, lebih takut pada manusia, dan pemalu sehingga kucing sangat suka untuk bersembunyi. Neuroticism yang rendah kebalikannya, yaitu kucing cenderung lebih berani pada manusia atau hewan lain, kucing juga lebih suka mengeksplor jalanan. Maka dari itu pemilik kucing yang mempunyai karakter kucing dengan level Neuroticism yang tinggi disarankan untuk membuat tempat tempat persembunyian yang nyaman.

Dengan karakter Extraversion yang tinggi kucing cenderung untuk lebih aktiv karena rasa penasarannya yang sangat tinggi juga. Kucing ini sangat suka bermain sehingga sering mengajak kucing lain atau bahkan pemilik kucing untuk bermain. Saran untuk pemilik kucing Extraversion yang tinggi ini adalah selalu mengajak kucing bermain agar kucing tidak stres.

Dikatakan Agreeableness yang tinggi ketika kucing sangat ramah pada manusia, manja, suka mendekati manusia bahkan terlihat sayang pada pemiliknya. Kucing dengan Agreeableness yang rendah ketika kucing mudah menunjukkan rasa marah kepada manusia, yang biasa disebabkan karena tidak mudah bersosialisasi dan bisa pula karena kucing sedang menahan sakit dan stres

Nah, ada 2 tipe yang berbeda, yaitu Impulsiveness dan Dominance. Impulsiveness dikatakan ketika karakter kucing berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Biasanya kepribadian ini muncul ketika kucing dalam keadaan tidak nyaman. Yang terakhir karakter Dominance ketika kucing condong untuk lebih agresiv, dan suka mem-bully kucing lain untuk berebut makanan dan daerah teritory sehingga kucing ini lebih mudah mengalahkan kucing lain.

Lalu, apakah kepribadian kucing bisa berubah?

Bisa. Sama dengan kepribadian manusia yang bisa berubah.

Seiring bertambahnya umur kucing, kepribadian kucing bisa berubah lebih dominan dari kucing yang lebih muda. Selain itu juga tidak selincah kucing muda yang cenderung lebih ramah dan lincah.

Bagaimana pendapat pembaca? Pernahkah menemui kepribadian kucing seperti yang diatas?


Tidak hanya sesama manusia saja, namun dengan lingkungan sekitarlah kita harus belajar memahami termasuk kucing. Karena kucing mempunyai jiwa, fisik, mental layaknya manusia. Pentingnya Animal Wellfare atau kepedulian manusia terhadap hewan demi meningkatnya kualitas dan kesejahteraan hidup hewan.



Sumber :
Share:

2 comments:

  1. bener-bener jadi tau sekarang, thanks !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah senengnya bisa nambah informasi ke temen2, makasih yaa sudah mampir 😁

      Delete

Popular Posts

Friends

About Me

My photo
Surakarta, Mid Java, Indonesia

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Menjadi Wanita Merdeka 4.0 dengan Menulis

Categories